Minggu, 25 Februari 2024

Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar

 

Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka itulah kata atau ungkapan yang sering kita dengar saat ini di dunia pendidikan Indonesia. Lantas apa itu kurikulum merdeka? Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang diluncurkan oleh Kemdikbudristek dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten yang lebih optimal agar murid memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan dalam memilih berbagai perangkat ajar sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Selain itu adanya Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Sebagai langkah awal memahami apa itu kurikulum merdeka, mari terlebih dahulu memahami tentang Merdeka Belajar.

Ki Hajar Dewantara mengartikan manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin serta tidak bergantung pada orang lain. Berikut beberapa hal penting dalam pemahaman merdeka belajar diantaranya:

  1. Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik;
  2. Mendidik dan mengajar;
  3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh;
  4. Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti;
  5. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.
  1. Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik



Saat memutuskan menjadi seorang pendidik, hal apa yang mendorong kita berangkat ke sekolah dengan penuh semangat? Tentu setiap pendidik mempunyai alasan yang berbeda, akan tetapi akan bermuara pada hal yang sama, yaitu ingin menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan begitu seorang pendidik harus mampu mengenali apa saja yang menjadi  kekuatan dan kelemahannya serta apa saja yang menjadi perannya.

  1. Mendidik dan Mengajar

Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin. Sementara pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat. Seorang pendidik harus memahami bahwa mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Sehingga pendidikan tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga mendidik keterampilan berpikir mengembangkan kecerdasan batin dan pada akhirnya murid dapat melancarkan hidup untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

  1. Mendampingi Murid Dengan Utuh dan Menyeluruh

Pendidikan terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman. Setiap sekolah memiliki kondisi dan permasalahan yang berbeda, sehingga sistem pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah lain sangat beragam sesuai karakteristik lingkungannya. Seorang guru harus memfasilitasi proses belajar murid sesuai dengan keadaan lingkungan dan potensi yang dimiliki sehingga murid dapat melihat hubungan antara dirinya dengan lingkungan. 

  1. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Budi pekerti atau watak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian biologis dan bagian intelligible. Bagian biologis merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perasaaan dan jiwa manusia. Pada bagian ini bersifat menetap dan tidak dapat berubah. sedangkan intelligible merupakan kecakapan dan keterampilan pikiran manusia dalam menyerap pengetahuan. Pada bagian ini bersifat tidak menetap dan dapat berubah-ubah. Proses pendidikan menyebabkan budi pekerti murid tumbuh dan berkembang, sehingga mampu mengendalikan tabiat asli dan watak biologis yang tidak baik menjadi tersamar kemudian menebalkan wata baik murid yang akan mewujudkan kepribadian dan berbudi pekerti baik.

  1. Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Pendidikan memiliki fungsi mengantarkan murid-murid menjadi manusia yang merdeka, selamat dan bahagia. Seorang pendidik harus membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri supaya mampu memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya. Kemerdekaan murid dalam belajar merupakan kunci untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika untuk dirinya sendiri ia tidak bisa mencapai selamat dan bahagia, bagaimana mungkin ia akan memelihara dan menjaga dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa ataupun alamnya.

Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi formulir dengan klik link di bawah ini sebagai umpan balik dalam kegiatan aksi nyata “Menyebarkan Pemahaman tentang Merdeka Belajar”

Link : https://forms.gle/rKHDisCcTji8pdjK7

Rabu, 04 Oktober 2023

MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH?

 

MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH?


Kurikulum Berubah, Apakah merupakan solusi?

Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembelajaran, Hamid Muhammad mengatakan, perubahan kurikulum adalah satu hal yang tidak dapat dihindarkan. Masyarakat harus memahami mengapa kurikulum pendidikan sangat dinamis dan kerap berubah.

Dalam dunia pendidikan adanya kurikulum sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.

Lantas Apa itu Kurikulum?

Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.

Fungsi Kurikulum bagi pendidikan adalah untuk memandu dalam proses belajar peserta didik.

Komponen Kurikulum menurut Ralph Tyler :

  • Tujuan
  • Konten
  • Metode/cara
  • Evaluasi

Apa pentingnya perubahan Kurikulum?

Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Mengapa kurikulum harus berubah ?

Kurikulum ya memang harus berubah. Mengapa ? tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah.

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMA, itupun hanya sebatas menyalakan, memetikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan.

Jadi, dapatkah Kurikulum berubah?

Kurikulum oprasional satuan pendidikan harus bersifat dinamis artinya dapat diubah sesuai perubahan dan perkembangan budaya dan zaman, selain mengikuti zaman yang sudah diadaptasi sesuai lingkungan geografis.

Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang.

Bagaimana untuk mewujudkannya?

Seluruh komponen masyarakat yaitu peran orang tua, masyarakat dan sekolah harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan peserta didik sebagai pengembangan Kurikulum karena Kurikulum dirancang untuk kebutuhan peserta didik.

TERIMA KASIH

Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk tinggalkan komentar sebagai respon umpan balik tentang “Mengapa Kurikulum Perlu diubah”

Senin, 02 Agustus 2021

MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

LEMBAR MATERI DAN SOAL

(TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI)

 

Nama Sekolah

 SMA Negeri 1 Lawang Kidul

Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia (Wajib)

Kelas/Semester

X/ Ganjil

Materi Pokok

Teks Laporan Hasil Observasi

Guru Mata Pelajaran

Winda Iriyanti, S.Pd.

 

Lampiran Materi

 

Teks Laporan Hasil Observasi

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

a.      Teks Laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat deskripsi.

b.     Teks Laporan hasil observasi adalah Teks yang berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci

 

2. Struktur isi teks laporan hasil observasi

1.        Definisi Umum

Dibagian ini, pembahasan harus memiliki gambaran umum yang membuat informasi tentang objek observasi, waktu observasi, asal usul, lokasi observasi dan informasi umum lainnya.

Misalnya dari contoh laporan hasil observasi di atas, definisi umum terletak pada informasi tentang sampah plastik menimbulkan masalah lingkungan. Penggunaan bahan plastik pada kehidupan manusia menyumbang sampah plastik.

2.        Deskripsi Bagian Atau Isi

Berisi inti dari hasil observasi yang dilakukan, dapat berupa klasifikasi yang bersifat teknis dan deskripsi yang menjelaskan masalah secara lebih spesifik. Misalnya, jika kamu melakukan observasi tentang pencemaran sampah plastik, kamu bisa menunjukkan data yang lebih spesifik.

Kamu bisa menggambarkan tampilan plastik yang mencemari lingkungan, zat-zat yang terurai, seperti apa tingkat pencemarannya, siap yang terdampak, jenis yang paling banyak ditemukan, bahkan menunjukkan produsen pembuat plastik yang menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.

3.        Deskripsi Manfaat

Bagian ini juga berfungsi sebagai penutup laporan. Penulis bisa menjelaskan tentang manfaat dari laporan yang dikerjakan, misalnya sebagai masukan kepada pemerintah atau dinas terkait agar segera mengatasi masalah yang terjadi. Atau bagaimana cara pemanfaatan sampah agar menjadi benda yang berguna bagi manusia.

 

3. Ciri-Ciri Bahasa teks laporan hasil observasi

Ciri-ciri dari teks hasil observasi adalah sebagai berikut:

  • Berisi pembahasan berupa ilmu tentang satu objek.
  • Membahas objek yang bersifat umum.
  • Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
  • Membahas objek secara sistematis dan terstruktur yang merinci setiap bagian dengan objektif.

 

Teks laporan sering dimulai dengan kalimat definisi tentang penggolongan atau klasifikasi.

seperti contoh: (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui. atau (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.

Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda) dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi.

Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua kata itu harus saling berdekatan.

Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.

disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.

 

 

4. Kaidah kebahasaan Teks Laporan hasil observasi

Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:

  • Menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.
    Contoh: komodo
  • Menggunakan kata kerja definisi, seperti adalah, merupakan, yaitu.
    Contoh: Lumba-lumba hidung botol merupakan mamalia laut yang dapat hidup 40 – 50 tahun.
  • Menggunakan kata pengelompokkan, seperti dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.
    Contoh: Sampah terbagi menjadi sampah organic dan anorganik.
  • Menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu.
    Contoh: Tursiops truncates, blowhole, blubber

 

5. Langkah-langkah penyusunan teks laporan hasil observasi

Untuk membuat teks laporan hasil observasi agar lebih mudah, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

·         Melakukan observasi objek penelitian yang akan dijadikan judul laporan

·         Menentukan judul laporan yang baik dan benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan

·         Menusun kalimat pembuka

·         Menusun isi laporan yang berisi gagasan atau ide pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.

·         Menulis kalimat penutup.

·         Untuk menyusun teks laporan hasil observasi setiadaknya anda harus melihatkan  5W + 1 H dengan uraian sebagai berikut:What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa), How (Bagaimana)

 

6. Untuk membuat teks hasil observasi yang menarik maka syarat-syarat di bawah ini harus terpenuhi:

·         Objek yang akan diamati harus menarik.

·         Objektif.

·         Disusun secara sistematis.

·         Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

·         Menggunakan bahasa yang efektif dan logis.

 

Contoh teks laporan hasil observasi

Berikut adalah salah satu contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah:

 

Sampah

 

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.

Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau

undegradable.

 

Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.

 

Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).

 

Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.

 

Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

 

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.

(http://referensisiswa.blogspot.com/2017/01/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian.html)

 


Rabu, 17 Maret 2021

Pengertian Teks Drama, Struktur, Ciri-ciri, Jenis-jenis, serta Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsiknya

Pengertian Teks Drama, Struktur, Ciri-ciri, Jenis-jenis, serta Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsiknya

Teks drama merupakan materi bahasa Indonesia kelas 11/XI. Adapun beberapa materi pokok yang akan dijelaskan meliputi: pengertian teks drama, struktur, ciri-ciri, jenis-jenis, serta unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya.


Pernahkah kalian menonton drama di televisi? Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan teks drama? Pengertian teks drama drama menurut Hasanuddin adalah kesenian yang melukiskan sikap dan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku (Hasanuddin, 1996:2).


Hasanuddin mengatakan kata drama berasal dari kata Yunani yaitu draomai yang berarti bertindak, berlaku, berbuat, bereaksi, dan lain sebagainya, jadi drama berarti suatu tindakan atau perbuatan (Hasanuddin, 1996:2).

Senada dengan Harymawan juga mengatakan bahwa kata drama berasal dari kata Yunani draomai (Haryamawan, 1998:1). Pengertian drama menurut Harymawan RMA adalah kualitas komunikasi, situasi, aksi, (segala apa yang nampak dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan, dan tegangan pada penonton atau pendengar.

Pengertian Teks Drama Menurut Para Ahli


Ferdinan Brunetiere dan Baltthazar Verhagen


Apa itu drama? Menurut Ferdinan Brunetiere dan Baltthazar Verhagen adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku.

Moulton


Pengertian drama menurut Moulton adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak drama adalah menyaksikan kehidupan yang diekspresikan secara langsung. Jika buku roman menggerakkan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan yang diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri.



Budianta dkk


Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialogue atau cakapan diantara tokoh-tokoh yang ada (Budianta dkk, 2002:95).

Krell dan Friedler


Pendapat Krell dan Friedler (dalam Nurhayati, 2000:9) tentang drama adalah drama melukiskan suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelaku cerita untuk mencapai tujuan tertentu, di mana dalam usahanya untuk mencapai tujuan tersebut ia menghadapi hambatan dan rintangan; dipertunjukkan lewat gerak dan dialog.

Brander Mathews


Menurut Brander Mathews, konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.


Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa drama termasuk ragam sastra karena ceritanya bersifat imajinatif dalam bentuk naskah drama, selain itu drama bukanlah sekedar teks yang dimainkan, dilakonkan, dipentaskan karena itu penikmatnya dapat secara langsung menyaksikan, menonton pementasan drama\

Drama merupakan suatu pertunjukan yang membawakan sebuah cerita, media yang digunakan untuk menyampaikan cerita tersebut melalui gerak dan dialog-dialog yang dilakukan oleh para tokohnya.

Struktur Teks Drama

Struktur Drama

Adapun struktur drama terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
  1. Prolog: kata pendahuluan sebagai pengantar untuk memberikan gambaran umum tentang pelaku, konflik atau hal yang terjadi dalam drama.
  2. Dialog: percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog merupakan hal yang penting dalam drama. Dalam drama harus ada penjiwaan emosi dan juga dialog disampaikan dengan pengucapan kata serta volume suara yang jelas.
  3. Epilog: kata penutup yang mengakiri suatu pementasan drama. Epilog berguna untuk merumuskan isi pokok drama.


Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan-pilahan dialog antara beberapa tokoh.
  1. Orientasi: memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita.
  2. Komplikasi atau bagian tengah cerita: pelaku uama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintang-rintangan tersebut.
  3. Resolusi atau denouement: titik batas yang memisahkan antara komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks (turning point). Pada klimaks terjadi perubahan penting mengenai nasib pelaku utama.


Jenis-jenis Teks Drama


Menurut Budianta secara pokok ada 5 (lima) jenis drama, yaitu: tragedi, komedi, tragikomedi, melodrama, dan farce. Penjelasannya sebagai berikut.

  1. Tragikomedi: sebuah sajian drama yang menggabungkan antara tragedi dan komedi.
  2. Melodrama: sebuah pementasan yang ketika tanpa ada cakapan apapun, emosi dibangun melalui musik.
  3. Farce: secara umum dapat dikatan sebagai sebuah sajian drama yang bersifat karikatural atau komedi yang dilebih-lebihkan.


Dalam Asmara (1983:12), jenis-jenis drama dibedakan kedalam tiga kategori yaitu tragedi, sandiwara, dan komedi.
  1. Tragedi merupakan jenis drama tertua yang muncul dari upacara kehidupan dan kematian bangsa Dyonesis di Yunani yang diarahkan ke dimensi-dimensi kehidupan dan karakter manusia yang serius.
  2. Sandiwara menurut Haerkotter adalah sebuah bentuk lain dari tragedi. 
  3. Komedi yaitu pelaku utamanya dilibatkan dalam kesalahan-kesalahan sendiri seperti kesombongan, kebanggan atau dalam komplikasi hubungan-hubungan di luar dirinya.


Berdasarkan penyajian lakon, drama dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis, yaitu:
  1. Tragedi: drama yang berakhir dengan kesedihan.
  2. Komedi: drama yang penuh dengan kelucuan.
  3. Opera: drama yang dialognya diiringi musik.
  4. Melodrama: hampir mirip dengan opera yaitu drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi atau musik.
  5. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya dagelan.
  6. Tablo: drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  7. Sendratari: jenis drama gabungan antara seni drama dan seni tari.


Berdasarkan sarana pementasannya, jenis drama dibagi menjadi 6 (enam) yaitu:
  1. Drama panggung: jenis drama yang dimainkan oleh pelaku di panggung.
  2. Drama radio: drama yang hanya bisa didengarkan oleh penikmat, tidak bisa dilihat dan diraba.
  3. Drama televisi: hampir mirip dengan drama panggung, bedanya drama televisi tidak dapat diraba.
  4. Drama film: drama yang menggunakan layar lebar biasanya dipertunjukkan bioskop.
  5. Drama wayang: jenis drama yang diiringi pegelaran wayang.
  6. Drama boneka: para pelaku darama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.


Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, jenis drama dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
  1. Drama tradisional: jenis drama yang tidak menggunakan naskah.
  2. Drama modern: jenis drama yang menggunakan naskah.


Unsur-unsur Teks Drama


Unsur-unsur drama dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik. Penjelasannya sebagai berikut.

Unsur-unsur Intrinsik Drama


Berikut ini unsur-unsur intrinsik drama yaitu:

Tokoh dan Perwatakan


Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam suatu pementasan drama (Budiyati, 2009:26). Tokoh dalam seni sastra termasuk drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Proses penokohan dapat juga disebut perwatakan atau karakterisasi. Dapat disimpulkan bahwa perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita melalui sifat-sifat dan sikap dalam cerita.

Latar


Latar (setting) dalam arti yang lengkap meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa serta aspek suasana (Budiyati, 2009:31).

Bahasa


Analisis unsur bahasa adalah analisis dialog dalam teks darama. Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih tokoh (Budiyati, 2009:32).

Watak


Watak adalah perilaku yang diperankan oleh pelaku utama. Watak protagonis adalah watak perilaku baik yang diperankan oleh tokoh. Sedangkan watak antagonis adalah watak perilaku jahat yang diperankan oleh tokoh.

Alur


Menurut Riris K. Sarumpaet (dalam Budiyati, 2009:28). Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjalin berdasarkan hukum sebab akibat; dan merupakan pola, perkaitan peristiwa yang menggerakan jalannya cerita ke arah pertikaian dan penyelesaiannya.

Tema


Tema adalah penggarapan gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur tokoh, alur, dan latar cerita serta diformulasikan lewat dialog.

Amanat


Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui lakon dramanya, dan bagaimana jalan keluar yang diberikan pengarang terhadap permasalahan yang dipaparkannya.

Unsur Ekstrinsik Drama


Unsur ekstrinsik drama adalah segala macam unsur yang berada di luar teks drama, tetapi ikut berperan dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur itu antara lain:
  • Biografi atau riwayat hidup pengarang.
  • Filsafah hidup pengarang.
  • Unsur sosial budaya masyarakatnya yang dianggap dapat memberikan masukan yang menunjang penciptaan karya drama tersebut.


Ciri-ciri Teks Drama


Berikut ini ciri-ciri teks drama yang harus kalian ketahui.
  • Seluruh cerita berbentuk dialog, baik narator maupun tokoh.
  • Semua dialog pada drama tidak menggunakan tanda petik.
  • Naskah drama dilengkapi dengan petunjuk tertentu yang harus dilakukan oleh tokoh pemerannya.
  • Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
  • Mesti ada konfliks, aksi.
  • Drama harus dilakonkan.
  • Tempo masa kurang dari 3 jam.
  • Tidak ada ulangan dalam satu masa.

Demikianlah artikel hari ini tentang materi teks drama yang meliputi pengertian, struktur, jenis-jenis drama, unsur intrinsik dan ekstrinsiknya beserta ciri-cirinya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.